Panglimanews.com – Pasca Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK.
Front Indonesia Timur Bersatu mendesak Presiden Jokowi untuk segera mencopot Ketua KPK, Firli Bahuri.
Selain itu, puluhan massa dari Front Indonesia Timur Bersatu juga mendesak aparat hukum untuk segera mentersangkakan Filri Bahuri.
Puluhan massa juga meminta dan mendesak Dewan Pengawas KPK segera memeriksa Ketua KPK, Firli Bahuri.
“Copot-copot Ketua KPK Firli Bahuri, sekarang juga,” ujar salah satu orator dari mobil komando diikuti oleh puluhan massa aksi.
Aksi massa dalam menyampaikan pendapat tersebut berlangsung di Gedung Dwiwarna KPK, Jakarta Selatan, Rabu (11/10/2023)
Puluhan massa aksi dari Front Indonesia Timur Bersatu itu menggeruduk Gedung Merah Putih yang menjadi markas KPK.
Aksi unjuk rasa dalam menyampaikan pendapat tersebut dikawal ketat oleh aparat kepolisian.
Massa aksi masih bernegosiasi dengan pihak KPK untuk bisa bertemu langsung pimpinan KPK. Namun, sejauh ini baru pihak Humas KPK yang menemui mereka.
“Kita ingin bertemu pimpinan KPK. Jika tidak, kita akan tetap tinggal di sini,” kata salah seorang peserta aksi.
Front Indonesia Timur Bersatu mempermasalahkan tindakan Firli yang kerap menemui pihak berperkara selama bekerja di KPK.
Kali terakhir Firli bertemu mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) yang dikabarkan telah menjadi tersangka kasus dugaan korupsi di lingkungan Kementerian Pertanian (Kementan) RI.
Dalam tuntutannya, mereka meminta Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mencabut mandat masa perpanjangan jabatan pimpinan KPK termasuk Firli karena yang bersangkutan diduga telah menyelewengkan tanggung jawab.
“Mendesak aparat penegak hukum untuk melakukan pemeriksaan terhadap Firli Bahuri dengan dalih dugaan tindak pidana pemerasan kepada Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo,” demikian pernyataan mereka.
Sebagai informasi, Firli dan SYL menjadi perbincangan publik setelah ramai pemberitaan mengenai laporan dugaan pemerasan oleh pimpinan KPK terkait kasus dugaan korupsi di Kementan. Laporan itu tengah disidik Polda Metro Jaya.
Pada Kamis (5/10/2023), SYL menjalani proses klarifikasi untuk kali ketiga terkait laporan atau pengaduan masyarakat tersebut.
Ia mengaku telah memberikan semua informasi yang diketahuinya seputar dugaan pemerasan oleh pimpinan KPK.
Sementara itu, dalam konferensi pers Kamis malam, Firli membantah telah melakukan pemerasan terkait penanganan kasus dugaan korupsi di Kementan.
“Kita sampaikan bahwa hal tersebut tidak benar dan tidak pernah dilakukan pimpinan KPK,” ucap Firli
Satu hari setelah menyampaikan klarifikasi tersebut, foto pertemuan antara Firli dengan SYL di lapangan bulu tangkis di Jakarta Pusat beredar luas.
Firli mengklaim pertemuan tersebut terjadi pada 2 Maret 2022 alias sebelum ada penyelidikan kasus dugaan korupsi di Kementan yang dilakukan KPK sekitar Januari 2023.
Menurut dia, pertemuan itu dilakukan di tempat ramai dan tidak hanya berdua. Atas dasar itu, Firli menganggap tidak ada masalah dengan pertemuan tersebut lantaran SYL belum menjadi pihak berperkara.
Editor : Izza