Panglimanews.com – Oknum Dosen Pendidikan Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar (UNM) dinilai arogan terhadap mahasiswa.
Selaku Pejabat Tinggi di Fakultas tersebut sejumlah mahasiswa sangat menyayangkan atas perilaku yang dinilainya tidak menyenangkan itu
Perbuatan tak menyenangkan tersebut seperti pelemparan pembungkus rokok terhadap mahasiswa yang akan melakukan ujian seminar hasil.
Peristiwa yang kurang mengenakkan ini di alami oleh mahasiswa berinisial RD yang terjadi pada Kamis (15/6/2023) lalu sekira pukul 10.00 Wita di ruang Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FT-UNM.
RD mengatakan bahwa dirinya dianggap tidak sopan dalam melakukan komunikasi langsung dengan pembimbingnya.
Sehingga hal itu kata dia memicu reaksi kejadian pelemparan pembungkus rokok tersebut dan mengenai kepala RD.
Dalam ruangan itu turut hadir petinggi jurusan dan beberapa mahasiswa lainnya yang menjadi peserta dalam ujian seminar tersebut.
“Iya saya di lempar pembungkus rokok oleh dosen di PTM FT-UNM, saya tidak tau apa yang menjadi alasannya karena saya sedang berdiskusi dengan pembimbing saya.” kata RD dalam keterangan tertulisnya yang diterima media ini, Rabu (21/6/2023)
“Spontan dengan tegas saya mempertanyakan tapi langsung di lerai oleh petinggi jurusan. Kejadian ini sangat saya sayangkan bagi diri saya karena berdampak pada ujian seminar hasil saya harus ditunda.” sambungnya.
Menurut RD, kejadian ini membuatnya malu dan dia menilai oknum dosen tersebut telah melanggar kode etik dosen dalam lingkungan UNM.
Pada BAB III bagian ke satu sikap dasar point 3, yakni “Memiliki Moralitas yang tinggi”
“Tindakan yang di lakukan oleh dosen ini menuai banyak kritikan dari mahasiswa, Pengurus Lembaga Kemahasiswaan HMMFT-UNM dan beberapa alumni” ungkapnya
Pengurus HMM FT–UNM membenarkan kejadian tersebut terjadi dalam ruang Akademis FT-UNM. Hal ini sangat di sayangkan oleh mereka.
Dia juga menyampaikan bahwa oknum dosen tersebut sudah beberapa kali memberikan contoh yang tidak baik terhadap mahasiswa khususnya di Pendidikan Teknik Mesin.
Adapun contoh yang dinilai tidak memiliki moralitas tinggi di antaranya ; menendang galon hingga pecah di hadapan Mahasiswa yang sedang berkumpul.
Selanjutnya, mengamankan motor mahasiswa ke dalam kelas yang sementara terjadi proses perkuliahan di karenakan motor tersebut di anggap bising.
Kemudian menarik kera baju mahasiswa, lalu mengamankan pakaian dinas harian pengurus Lembaga yang sedang melaksanakan tugas kelembagaan
Parahnya lagi, melontarkan perkataan yang tidak sepantasnya di sampaikan kepada fungsionaris lembaga kemahasiswaan
Dan terakhir, mewajibkan semua mahasiswa yang ikut dalam mata kuliahnya untuk memiliki laptop.
“Hal ini membuat banyak mahasiswa mendapatkan nilai E dikarenakan belum memiliki laptop dikarenakan keterbatasan biaya.” bebernya
Dari kejadian itu, sejumlah mahasiswa berharap Dekan FT-UNM hingga Rektor UNM melakukan evaluasi kepada oknum dosen tersebut agar tidak mencederai iklim akademik, kebebasan berekspresi mahasiswa dan menciptakan keharmonisan dalam lingkup FakultasTeknik.
“Dekan FT-UNM harus mengevaluasi oknum dosen sekaligus pejabat tersebut agar tidak terulang kembali, karena bekerja sesuai dengan tupoksi lebih baik dari pada bekerja dengan arogansi Jabatan” ungkap Pengurus HMM FT-UNM.
Terpisah, oknum Dosen Pendidikan Teknik Mesin, Fakultas Teknik UNM yang dikonfirmasi media ini di luar jangkauan hingga berita ini selesai ditulis dan dipublikasikan.
Editor : Isal