Panglimanews.com– Media sosial Indonesia kembali dihebohkan dengan kemunculan akun misterius bernama “Fufufafa” yang diduga milik Gibran Rakabuming Raka, putra sulung Presiden Joko Widodo.
Akun ini sedang menjadi sorotan utama setelah sejumlah unggahan kontroversialnya yang menargetkan beberapa tokoh politik, terutama Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan mantan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Dalam unggahan-unggahan lamanya, akun “Fufufafa” menyebar hinaan kepada SBY dengan julukan “Kebo” dan komentar pedas lainnya.
Salah satu postingan yang paling banyak dibahas adalah komentar yang menyebut SBY sebagai “orang terbaper sedunia” sambil menyindir keterlibatannya dalam kasus korupsi proyek Hambalang.
Unggahan ini memicu reaksi keras dari netizen dan para pengamat politik.
Dr. Tifa, seorang dokter dan pegiat media sosial, juga mengungkapkan kekecewaannya terhadap Partai Demokrat dan keluarga SBY yang belum memberikan tanggapan resmi terhadap hinaan ini.
Dalam unggahannya di akun X @DokterTifa, dr. Tifa menanyakan mengapa pihak-pihak terkait diam saja saat SBY dihina secara terbuka. “Fufufafa ke SBY: ‘Masih pengen jadi Presiden tuh kebo’. Kalian diam saja dihina-hina serendah itu?” tulis dr. Tifa.
Sementara itu, akun “Fufufafa” juga beberapa kali menyinggung Prabowo Subianto dalam komentarnya.
Namun, fokus utama dari akun tersebut tetap pada hinaan terhadap SBY. Hingga kini, belum ada konfirmasi resmi mengenai apakah akun ini benar-benar milik Gibran Rakabuming.
Putra sulung Presiden Jokowi tersebut belum memberikan klarifikasi mengenai isu ini.
Menanggapi ramainya pemberitaan, Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi menyatakan bahwa pihaknya telah melakukan penyelidikan terkait akun “Fufufafa.” Budi Arie dengan tegas memastikan bahwa akun tersebut bukan milik Gibran Rakabuming.
“Bukan, bukan, bukan (Gibran),” tegasnya dalam keterangan pers kepada awak media.
Meski sudah ada pernyataan resmi dari Menkominfo, spekulasi mengenai kepemilikan akun “Fufufafa” masih terus beredar di kalangan publik.
Netizen mendesak Gibran untuk memberikan penjelasan langsung mengenai dugaan keterkaitannya dengan akun kontroversial ini.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan lebih lanjut dari Gibran maupun pihak-pihak yang merasa dirugikan.
Kontroversi ini menunjukkan betapa kuatnya dampak media sosial dalam membentuk opini publik dan memicu perdebatan politik di Indonesia.
Kejadian ini juga menjadi pengingat akan pentingnya klarifikasi dan tanggapan cepat terhadap isu-isu sensitif di era digital saat ini.
Editor : Darwis
Follow Berita Panglimanews.com di Google News