Preman Jalanan Gentayangan, Sopir Pete-Pete Diperas di Depan Coto Harmin

Preman Jalanan Gentayangan, Sopir Pete-Pete Diperas di Depan Coto Harmin
Preman Jalanan Gentayangan, Sopir Pete-Pete Diperas di Depan Coto Harmin

Panglimanews.com –Aksi premanisme yang meresahkan. Sejumlah sopir pete-pete menjadi korban pemerasan oleh sekelompok preman yang beroperasi di Jalan P. Kemerdekaan, tepatnya di depan Coto Harmin, Kelurahan Berua, Kecamatan Biringkanaya. Kamis 22 agustus 2024.

Kejadian dimulai saat Muh Hendra, salah satu sopir pete-pete, tengah mengemudikan kendaraan dari arah Kota menuju Daya.

Bacaan Lainnya

Ketika melintasi lokasi tersebut, mobilnya tiba-tiba dihentikan oleh sekelompok orang yang meminta uang sebesar Rp. 5.000,- tanpa menunjukkan bukti atau karcis retribusi.

Hendra merasa terpaksa membayar karena tidak ingin menghadapi masalah lebih lanjut.

Namun, situasi semakin memburuk ketika salah satu pelaku melihat tulisan “KOTAMU” di body mobil Hendra.

Pelaku tersebut menanyakan asal-usul tulisan itu dan, tanpa memberikan penjelasan, segera menghapusnya menggunakan pilox.

Aksi ini menambah ketidakpastian dan ketidaknyamanan bagi Hendra dan sopir lainnya.

Tidak hanya memeras uang, preman juga mengancam dengan nada kasar.

“Kalau kau tidak membayar, panggil bosmu dan suruh dia datang ke sini. Mobilmu harus parkir di sini,” ancam salah satu pelaku.

Ancaman ini menyebabkan Hendra merasa tertekan dan terpaksa melaporkan kejadian ini ke pihak berwenang.

Ternyata, Hendra bukanlah satu-satunya korban. Hampir semua sopir pete-pete yang melintas di depan Coto Harmin mengalami perlakuan serupa.

Mereka dipaksa membayar Rp. 5.000,- setiap kali melintas, dengan ancaman kekerasan jika menolak. Beberapa sopir melaporkan bahwa mereka bahkan sempat dipukul oleh pelaku.

Para sopir kini mengharapkan tindakan tegas dari pihak berwajib untuk menangani masalah ini.

Mereka mendesak agar preman-preman tersebut segera diusut dan dihentikan agar mereka bisa bekerja dengan aman.

Pihak kepolisian sudah mulai melakukan penyelidikan, dengan harapan kasus ini dapat segera diselesaikan dan mencegah kejadian serupa di masa depan.

Kasus pemerasan ini menunjukkan betapa pentingnya kehadiran penegakan hukum yang efektif untuk melindungi hak dan keselamatan masyarakat, terutama bagi para sopir angkutan umum yang sering menjadi target aksi premanisme.

Bersambung..

Editor : Darwis

Follow Berita Panglimanews.com di Google News

Pos terkait