Panglimanews.com– Sejumlah siswa di Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan terancam tidak mendapatkan Beasiswa Program Indonesia Pintar (PIP) akibat ketidakpastian dari pihak sekolah dan Dinas Pendidikan (Disdik).
Para orang tua siswa mengeluhkan kurangnya respons dan perhatian dari pihak berwenang yang seharusnya memastikan penyaluran beasiswa ini berjalan lancar.
Nur Asia, salah satu orang tua penerima beasiswa, mengekspresikan kekecewaannya.
“Katanya anakku tidak mau kasih surat aktivasi, karena belum ada petunjuk dari dinas pendidikan,” ujarnya saat ditemui pada Rabu (25/9/2024).
Menurutnya, semua bantuan PIP seharusnya dikeluarkan oleh dinas, sehingga pihak sekolah tidak berani memberikan rekomendasi jika belum ada arahan resmi.
Keluhan serupa juga disampaikan oleh Nur Cahaya, orang tua siswa dari SDN 15 Lemba Kabupaten Barru.
“Tidak mau dikasi karena tidak ada arahan dari dinas. Rata-rata semua kepala sekolah tidak mau memberikan surat, sedangkan BRI juga tidak mau memproses jika tidak ada surat dari kepala sekolah.” ujarnya
Lebih lanjut, seorang siswa dari SDN 4 Batu Bessi juga menegaskan bahwa pihak sekolah menolak memberikan surat aktivasi.
“Sekolah tidak mau sekali kasih surat, katanya takut dipecat. Sayangnya, jika tidak mendapatkan beasiswa, kami yang dirugikan,” tuturnya.
Kepala Sekolah UPTD SMP Negeri 2 Barru, Zaenuddin, menjelaskan, bahwa surat aktifasi belum bisa dikeluarkan tanpa ada perintah dari Dinas Pendidikan Kabupaten Barru.
“Surat aktivasi belum bisa kami keluarkan tanpa perintah dari Dinas Pendidikan Kabupaten Barru. Kami tidak mau melanggar jika tidak ada instruksi resmi, karena bisa jadi kami ditegur,” terangnya.
Kondisi ini menunjukkan adanya keterputusan komunikasi dan kurangnya koordinasi antara pihak sekolah dan Dinas Pendidikan.
Data yang diperoleh menyebutkan bahwa penerimaan beasiswa yang disalurkan melalui jalur aspirasi dari Kementerian Pendidikan Republik Indonesia masih sangat bergantung pada instruksi dari dinas.
Saat dihubungi melalui WhatsApp, Kepala Dinas (Kadis)Pendidikan Kabupaten Barru, A. Adnan Asiz, belum memberikan tanggapan terkait keluhan ini.
Upaya untuk menemui A. Adnan Asiz di kantor Dinas Pendidikan juga tidak membuahkan hasil, salah satu staf menginformasikan bahwa Kadis sedang tidak ada di tempat.
“Tidak ada mobilnya, lagi keluar ki’,” katanya
Program Indonesia Pintar (PIP) merupakan salah satu inisiatif dari Kementerian Pendidikan Republik Indonesia yang bertujuan untuk membantu siswa dari keluarga kurang mampu.
Namun, dengan adanya ketidakpastian dalam penyaluran dan kurangnya respons dari pihak terkait, siswa di Kabupaten Barru terpaksa menghadapi risiko kehilangan kesempatan untuk mendapatkan bantuan pendidikan yang sangat dibutuhkan.
Editor : Darwis
Follow Berita Panglimanews.com di Google News