Panglimanews.com– Di tengah pesatnya perkembangan minimarket modern di berbagai daerah, Kabupaten Barru seolah tertinggal dalam gelombang perubahan ini.
Masyarakat setempat kini mulai merasakan dampak dari ketersediaan fasilitas belanja yang terbatas, terutama dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Minimarket modern yang menjamur di kota-kota besar menawarkan kemudahan dan kenyamanan, mulai dari berbagai produk kebutuhan rumah tangga hingga makanan siap saji.
Namun, di Barru, hanya ada beberapa toko kecil dan pasar tradisional yang masih menjadi pilihan utama warga.
Masyarakat setempat sering kali harus menempuh perjalanan jauh ke kota terdekat untuk mendapatkan barang-barang yang lebih bervariasi.
“Di sini, kami hanya memiliki toko kelontong kecil dan pasar tradisional. Kadang, kami harus pergi ke Makassar untuk mencari barang yang tidak tersedia di sini,” ujar Siti, seorang ibu rumah tangga di Barru, Rabu (25/9/2024).
Keterbatasan Pilihan Belanja
Bagi warga Barru, berbelanja di toko-toko tradisional adalah hal yang biasa. Namun, mereka sering kali merasa kesulitan untuk menemukan barang-barang yang dibutuhkan.
Fitriani (29), seorang ibu rumah tangga, menjelaskan, “Kalau butuh barang yang tidak ada di toko lokal, saya harus pergi jauh ke Parepare. Sangat merepotkan.” Ungkapnya.
Hal ini menunjukkan bahwa minimarket modern sangat dibutuhkan untuk memberikan kenyamanan dalam berbelanja.
Dampak pada Ekonomi Lokal dan Lapangan PekerjaanKetiadaan minimarket modern tidak hanya memengaruhi pilihan belanja, tetapi juga berdampak pada ekonomi lokal.
Seorang warga bernama Andi (40) mengatakan, “Dengan hadirnya minimarket, produk lokal bisa lebih mudah dipasarkan,” bebernya.
Lebih dari itu, minimarket dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat.
“Di daerah lain, banyak pemuda yang bekerja di minimarket. Di sini, peluang itu tidak ada,” tambah Andi.
Minimarket modern berpotensi membuka berbagai posisi, dari kasir hingga manajer toko, yang akan mengurangi angka pengangguran di Barru.
Hal ini sangat penting bagi generasi muda yang mencari pekerjaan setelah menyelesaikan pendidikan mereka.
Perbandingan dengan Daerah Lain
Sementara kabupaten lain seperti Parepare dan Pangkep telah berkembang pesat dengan kehadiran minimarket, Barru masih berjuang untuk mengikuti perkembangan tersebut.
“Kami merasa tertinggal, terutama ketika melihat daerah tetangga yang sudah maju,” ungkap Yudi, salah satu warga di Barru.
Ketiadaan fasilitas modern ini menciptakan rasa ketidakpuasan di kalangan masyarakat.
Harapan untuk Masa Depan
Meskipun banyak tantangan yang dihadapi, warga Barru tetap berharap akan ada perubahan.
Sejumlah warga menginginkan minimarket modern dibangun di daerah mereka, bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan sehari
hari, tetapi juga untuk memberikan dorongan bagi pertumbuhan ekonomi lokal dan menciptakan lapangan pekerjaan.
“Kami ingin Barru tidak lagi dianggap ketinggalan. Kami siap untuk kemajuan,” kata Fitriani.
Optimisme Warga untuk Masa Depan
Warga Barru tetap menyimpan harapan agar daerah mereka dapat mengejar ketertinggalan.
Kehadiran minimarket modern dianggap bukan sekadar soal kemudahan berbelanja, tetapi juga simbol kemajuan dan perkembangan ekonomi di Barru.
“Pemerintah daerah seharusnya bisa menarik investor, karena warga sudah siap untuk perubahan. Kami tidak ingin Barru terus dianggap kampungan,” tutup Fitriani penuh harap.
Warga Barru menanti perubahan yang dapat membawa mereka sejalan dengan perkembangan yang terjadi di daerah lain.
Editor : Darwis
Follow Berita Panglimanews.com di Google News