Begini Akhir Penyelidikan Polisi Soal Siswa SMP Athirah Makassar

Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Mokhamad Ngajib saat konferensi pers bersama awak media

Panglimanews.com – Polisi sudah melakukan serangkaian penyelidikan terkait soal kematian siswa SMP Athirah Makassar.

Korban bernama Basman Nafa Yaskura dinyatakan meninggal bunuh diri. Dan diketahui ia melompat dari lantai 8 sekolahnya.

Bacaan Lainnya

“Kami menyimpulkan bahwa pada korban ini tidak ditemukan adanya unsur kekerasan, sebelum ditemukan tergeletak di lantai,” kata Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Mokhamad Ngajib kepada media, Jumat, 2 Juni 2023.

Korban pertama kali ditemukan tergeletak di halaman sekolah SMP Athirah pada 24 Mei 2023 sekitar 09.40 Wita.

Polisi kemudian menindaklanjuti laporan tersebut dengan model A dan dilakukan proses penyelidikan.

Dalam kasus ini, penyidik memeriksa 24 orang saksi yang terdiri dari rekan sekolah, guru, tukang bersih dan grab.

Kemudian ada CCTV sekolah dan juga rekaman CCTV tambahan dari tempat sekitar sekolah.

Korban terlihat datang ke sekolah pukul 08.25 Wita dalam keadaan sehat dan masuk lift di lantai 1 ke lantai 8.

Dua orang siswa sempat melihat korban berada di lantai 8 dan naik ke atap menggunakan tangga.

“Dari hasil pemeriksaan juga diketahui korban ini sudah beberapa kali telah berada di atap lantai 8,” ucap Ngajib.

Tak lama berselang, sekitar pukul  09.40 wita, korban diduga melakukan bunuh diri dengan melompat dari atap lantai 8 hingga jatuh di lapangan.

Tepat pukul 09:42:47 Wita dalam CCTV, Korban tergeletak tepat di antara lapangan bola volly dan bulutangkis.

“Sehingga kami menyimpulkan bahwa berdasarkan keterangan saksi sesuai hasil rekaman cctv dan juga jejak digital dari handphone, korban ini bunuh diri,” ungkapnya

Dari hasil rekaman CCTV di tempat lain juga sempat terekam ada bayangan yang terjatuh dari lantai 8 SMP Athirah. Diduga adalah korban.

“CCTV dari hotel merekam ada bayangan sempat berjalan melewati tandom air dan samping AC sebelum jatuh,” jelasnya.

Ngajib menegaskan penyidik profesional dan transparan dalam mengusut kasus tersebut. Mereka tidak mendapat tendensi dari pihak manapun.

Polisi juga sudah menyampaikan hasil penyelidikan ini ke keluarga dan mereka menyatakan sudah ikhlas.

“Perlu kami tekankan proses penyelidikan ini dilakukan secara transparan. Terakhir tadi kita sampaikan ke orangtua dan pengacara, sudah sampaikan hasilnya begini dan dari pihak keluarga menerima hasil penyelidikan,” pungkasnya

Sementara itu hasil visum Dokter Forensik Polda Sulsel Denny Matius mengatakan ada sejumlah luka ditemukan di tubuh korban. Luka ini akibat benda tumpul.

Korban sendiri sempat dibawa ke rumah sakit Bhayangkara usai dinyatakan meninggal dunia.

Dokter forensik kemudian melakukan pemeriksaan luar sekitar tiga jam.

“Kami melakukan pemeriksaan luar kurang lebih tiga jam. Hasilnya, ada beberapa luka di beberapa titik yg diakibatkan oleh benda tumpul, ” kata Denny.

Dari hasil pemeriksaan dokter forensik ditambah CT Scan dan foto rontgen diketahui korban mengalami patah tulang di sejumlah bagian tubuh.

“Luka ini karena benturan sangat keras dan sangat kuat sehingga menimbulkan luka memar, luka geser di beberapa titik dan patah tulang,” jelasnya.

Korban mengalami patah tulang bagian panggul kiri, paha kiri, lengan kiri dan lengan kanan secara tertutup dan terbuka.

Kemudian, dari hasil CT Scan juga dinyatakan tulang ekor korban patah.

Kendati demikian, dokter forensik memastikan tidak ditemukan adanya tanda kekerasan di tubuh korban sebelum meninggal.

 

Editor : Ian

Pos terkait