Panglimanews.com – Pondok Pesantren Al-Zaytun Indramayu Jawa Barat menjadi sorotan publik setelah munculnya berbagai kontroversi.
Sejumlah pihak menduga ada beking (orang dalam) di Al-Zaytun sehingga ponpes yang dibangun tahun 1999 itu tak tersentuh hukum.
Mantan pemimpin Al-Zaytun sekaligus pendiri Yayasan Pesantren Indonesia, Imam Supriyanto mengatakan beking Panji Gumilang itu adalah Pak Kumis.
Sosok yang disebut-sebut sebagai Pak Kumis ternyata menjadi backingan kuat dari Panji Gumilang dan Ponpes Al Zaytun.
Meski kini sudah mendelegasikan pada bawahannya, sosok Pak Kumis masih melindungi Panji Gumilang.
Imam Supriyanto tak mau menyebutkan secara gamblang sosok Pak Kumis yang di maskud.
“Dulu semua orang maklum, sejak Wiranto bisa 100 persen, dan orang-orang umum di elite itu sudah ‘Hei jangan mainin Zaytun loh, itu kan punya Pak Kumis’,” ujar Imam Suprianto.
“Itu orang tahu siapa Pak Kumis itu, tapi kan terus beliau sudah mendelegasikan ke yang muda-muda,” tambahnya.
“Kalau enggak tahu Pak Kumis tanyalah, ‘Siapa yang dulu dekat dengan Beliau mbahnya intelijen di Indonesia’, apa saya harus terus terang lagi siapa Pak Kumis itu,” jelasnya.
Sedangkan yang kini dekat dengan Panji Gumilang dan Ponpes Al Zaytun adalah Staf Kepresiden yaitu Jenderal TNI (Purn.) Moeldoko.
Imam Suprianto heran dengan Moeldoko yang hingga sekarang masih melindungi Panji Gumilang dan Ponpes Al Zaytun.
Bahkan, Moeldoko disebut memberikan akses untuk Panji Gumilang mendapatkan bantuan dari pihak yang berwenang.
“Sekarang yang itu dekat sekali dan punya posisi yang menetukan di pemerintahan ini, yaitu seorang staf kepresidenan Pak Moeldoko,” tutur Imam Suprianto.
“Saya sendiri prihatin, kok kemarin masih membangga-banggakan dan sebagainya, ini Pak Moeldoko bagaimana,” tambahnya.
“Bahkan saya dapat informasi Pak Moeldoko ini membuka akses, ‘Kapan Pak Panji perlu bantuan ke Polres, Polda, Mabes Polri, itu tinggal telepon saja’,” jelasnya.
Menanggapi isu yang beredar, Kepala Staf Kepresiden Moeldoko menegaskan, tidak melindungi Ponpes Al-Zaytun.
“Kalau saya dikatakan membekingi mereka, emangnya gue preman apa! Terus kepentingan saya apa?” kata Moeldoko kepada awak media, Jumat (23/6/2023).
Mantan Panglima TNI ini mengaku justru sering mengingatkan pimpinan Ponpes Al-Zaytun, Panji Gumilang untuk tidak membuat onar.
Moeldoko meminta masyarakat tidak terprovokasi informasi yang sedang berkembang.
Dia mengajak masyarakat menunggu keputusan Majelis Ulama Indonesia (MUI) terkait dugaan Ponpes Al-Zaytun menyebarkan ajaran menyimpang.
“Bila terjadi penyimpangan pada aspek ideologi, mestinya BPIP melakukan langkah-langkah edukatif,
Bahkan kalau mengarah pada tindakan radikalisme, BNPT harus melakukan langkah-langkah dalam domain tugasnya,” ucapnya.
“Justru saya katakan kepada Syeikh Panji G, kalau macem-macem saya akan bertindak duluan,” pungkasnya
Hingga berita ini diturunkan belum ada penjelasan resmi dari Pak Kumis terkait keterlibatannya sebagai beking Panji Gumilang.
Editor : Ian