Panglimanews.com – Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Kabupaten Takalar yang dipimpin oleh Plt. Irjen Kemendagri digelar di ruang Rapat Setda secara hybrid.
Acara ini dihadiri oleh Pj. Bupati Takalar, Setiawan Aswad, bersama unsur Forkopimda, Staf Ahli Bupati, Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Kepala BKAD, serta seluruh Tim TPID.
Rapat ini merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan oleh Kemendagri bersama seluruh Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) dari seluruh Indonesia dengan tujuan untuk memantau kondisi inflasi di daerah dan merumuskan langkah konkret untuk mengatasi peningkatan inflasi.
Dalam rapat tersebut, Pj. Bupati Takalar menyampaikan bahwa inflasi Kabupaten Takalar mengacu pada Kota Makassar, yang pada Juni 2024 mengalami inflasi year-on-year (y-on-y) sebesar 1,77% dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 106,13.
Sementara itu, Indeks Perkembangan Harga (IPH) Kabupaten Takalar pada pekan ke-3 bulan Juni masih mengalami deflasi sebesar -0,68%, dengan bahan pokok penyumbang deflasi seperti cabai rawit (-0,59), daging ayam ras (-0,47), dan telur ayam ras (-0,018).
“Pemerintah daerah telah melakukan berbagai upaya untuk mencegah inflasi, salah satunya dengan melakukan intervensi langsung di pasar untuk mengendalikan harga barang dan jasa tertentu yang memiliki dampak signifikan terhadap inflasi, seperti cabai rawit, telur, dan komoditi lainnya,” jelas Pj. Bupati.
Ia juga menambahkan bahwa peningkatan produksi dan produktivitas terus ditingkatkan untuk memenuhi permintaan tanpa menimbulkan tekanan harga yang signifikan.
“Pada kesempatan ini, saya menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh Tim TPID yang telah berhasil berkolaborasi dan bekerja sama dalam mengendalikan inflasi di Kabupaten Takalar,” tutup Setiawan.
Editor : Izza