Tapakbatas.com- Pengendara Jengkel dan Geram Maraknya ‘Mafia’ BBM Subsidi Solar di SPBU Bojo, kabupaten Barru.
KL, seorang sopir mobil barang campuran lintas daerah. Pada Senin, 8 Juli 2024, pukul 16:46, saat mengisi BBM jenis solar di SPBU Bojo, KL melihat sebuah mobil box Hino sedang mengisi solar hingga 400 liter.
KL sempat memprotes petugas SPBU, namun tidak dihiraukan.
“Saya sering melihat mobil itu saat antar barang. Mereka mengisi tergantung ketersediaan solar. Kemarin, sekitar pukul 2 siang, mereka mengisi lagi. Saya bahkan sempat cekcok dengan karyawan SPBU dan melapor ke security. Saya bilang, ini tidak jelas, barcodenya bisa dipakai dua kali,” ungkap KL.
KL juga memperingatkan petugas SPBU agar tidak menerima setoran, karena hal tersebut bisa membuat mereka kehilangan pekerjaan dan SPBU berisiko disegel jika masalah ini terus berlanjut.
Menurut KL, mobil Hino box 6 roda tersebut telah dimodifikasi dengan pompa yang menarik BBM ke dalam penampungan di dalam box mobil.
“Boxnya digembok, tidak bisa dibuka. Jika bisa dibuka, saya akan videokan tabung di atasnya,” tambahnya.
KL menjelaskan bahwa pengambilan BBM solar oleh mobil tersebut kadang dilakukan dua kali.
“Kemarin saja, hampir 3 juta rupiah yang mereka bayar. Jika saya tidak menegur, mereka pasti akan menambah lagi. Ini yang membuat saya protes ke petugas SPBU,” ujarnya.
“Saya protes ke karyawannya soal barcode yang bisa dipakai dua kali. Dia bilang hanya bisa sekali, tapi mobil itu bisa mengisi sampai 2 juta rupiah lebih, hampir 3 juta. Ini sangat mengherankan karena tangkinya kecil,” beber KL.
KL juga sempat mempertanyakan jumlah pengisian mobil box tersebut ke petugas SPBU, yang menjawab 400 liter.
“Kalau 400 liter, tidak masuk akal. Mobil seperti itu biasanya hanya bisa isi 60 liter,” tegasnya.
“BBM subsidi dijadikan bisnis, ini sangat meresahkan warga. Saya jengkel karena harus menunggu hampir 1 jam gara-gara mobil Hino itu. Dua kali saya melihat mobil itu mengisi,” tutupnya.
Editor : Dento