Membusuk dalam Kos, Sejoli di Makassar Tinggalkan 2 Lembar Surat

Membusuk dalam Kos, Sejoli di Makassar Tinggalkan 2 Lembar Surat
Membusuk dalam Kos, Sejoli di Makassar Tinggalkan 2 Lembar Surat

Panglimanews.com – Sejoli di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, ditemukan tewas membusuk dalam sebuah kamar kos.

Keduanya ditemukan di kamar kos Jl. Muhammad Tahir 7, Kelurahan Balang Baru, Kecamatan Tamalate, Kamis (16/11/2023).

Bacaan Lainnya

Penemuan jenazah sejoli tersebut berawal dari penghuni rumah kos yang mencium bau tidak sedap dari salah satu kamar kos.

Pihak rumah kos dan petugas lingkungan kemudian menghubungi aparat kepolisian setempat.

Temuan dua jenazah itu sontak menggegerkan warga di sekitar. Warga pun lantas mendatangi rumah kos tersebut.

Pihak Aparat kepolisian dari Polsek Tamalate dan tim Inafis serta Dokpol menuju ke lokasi dan langsung melakukan olah TKP.

Dua jenazah sejoli itu diketahui bernama Idil Akbar Yahya (26) dan Agus Kartina (24).

Keduanya ditemukan tewas dalam keadaan hitam membusuk. Posisinya telentang berdekatan.

“Jenazah ada dua, laki-laki dan perempuan. Menurut keluarganya, kedua korban bukan suami istri. Yang menghuni kos itu laki-lakinya, dia memang sudah lama kos di situ,” kata Kapolsek Tamalate, AKP Aris Sumarsono kepada wartawan.

Kedua korban diduga telah tewas beberapa hari lalu.

“Ini kan jenazah sudah meninggal sudah lebih 4 atau 5 hari. Kami pelajari dulu, kan kami itu masih penyelidikan,” ungkapnya

Polsek Tamalate serta Tim Inafis Polrestabes Makassar dan Biddokes Dokpol Polda Sulsel, seusai melakukan olah TKP kemudian membawa jenazah keduanya ke Rumah Sakit Bhayangkara guna pemeriksaan.

Polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti, di antaranya botol yang berisi minuman berenergi dan 2 lembar kertas.

Dua lembaran kertas tersebut berisi tulisan pesan permintaan maaf yang ditujukan kepada pihak keluarga.

“Yang kami temukan di dalam ada juga surat. Kami koordinasikan ke Dokpol,” kata AKP Aris Sumarsono.

Namun untuk mengetahui penyebab pasti kematian serta motif tewasnya korban aparat Polsek Tamalate masih terus melakukan upaya pendalaman dan penyelidikan berdasarkan bukti-bukti awal.

“Jadi kami belum bisa kaitannya apa. Kami belum bisa sampaikan karena kami perlu identifikasi forensik dan periksa saksi-saksi,” pungkasnya

Berikut isi surat pihak perempuan :

Sebelumnya saya Tina mau minta maaf karena tidak mampu jalani hidup ini.

Pertama saya minta maaf kepada orangtuaku karena tidak mampu bahagiakanki.

Kedua kepada keluarga dan temanku Lia yang selalu pedulika dan kasihka bantuan.

Terima kasih sudah kita besarkanka sampai besar beginika, tapi tidak bisaka lanjutkan hidup karena terlalu banyak beban kutanggung dan tidak bisaka bebaniki ma.

Cukup sampai di sini saja saya susaiki sama bapak. Tidak adami lagi anakta yang selalu susaiki.

Sehat selaluki sama bapak, ingat-ingatki istirahat, janganki paksaki dirita selalu cari uang.

Minta maafka ma sama bapak.

Satuji saya tidak kusuka, janganki selalu banding-bandingkan anakta karena kita tidak tau bagaimana rasanya dibanding-bandingkan.

Intinya tidak adami lagi anakta yang sering kasih susahki. Minta maafka.

Minta maafka karena tidak bisaka kasih keluar motorta, sudahma bayar sedikit sisa Rp4.550.000.

Sisanya bisa maki ambilki.

Untuk kosnya Tina juga, belumpa lunasi ma. Sisa 4 bulan mami karena kos itu bukan Rp6.000.000 / tahun, tapi lebih dari itu. Jadi suruh saja Rina cari kos baru. Mudahan dapat kos tanpa banyak mengeluhnya.

Mudah-mudahan ini anakta satu tidak ada susah nadapat untuk ke depannya. Ajari saja sopan santun ke orang terutama keluarga.

 Isi surat pihak laki-laki

“Dunia ini sangat kejam dibandingkan neraka.

Hati-hati sama orang, 100 persen tidak ada bisa dipercaya.

Makasih pak sama ma ini keputusan terakhirku.

Cepat sekali maka kasi malu-maluki, tidak berguna ja ka.

Tidak ada-mi itu kasih susah-ki, kasih malu-malu-ki.

Tetap-ki baik sama orang. Kutunggu-ki di sana pak sama mama.

Tanya keluarganya Kak Eko, terima kasih baik sekali selama ini walaupun bikin maluka di kosnya.

Barusan dapat orang baik kayak keluarganya.

Ambil-mi ki pak rawatki. Ajari-ma ki Ilham naik mobil. Ilham-pi antar-ki. Jangan-ki sering marahi Ilham.

Ambil-ma ka saya, kubur di Jeneponto. Dekat-ji Somba supaya bisa ke Jeneponto terus. Jangan-mi besar-besarkan berita ini. Kemauanku-ji semua.

Tetap-ki panjang umur semua. Sehat-sehat terus-ja ka lihat-ki.

Makasih pak sama mama.

Makasih Kak Eko sama keluarga-ta.

Jangan-mi besar-besarkan. Langsung-mi jemput.

0822-1587-32**

Telepon-ma ki ini.”

 

 

Editor : Ian

Pos terkait