IRT Diolok-olok 6 Polisi Usai Jadi Korban Penganiayaan, Laporan Ditolak Mentah-mentah!

IRT Diolok-olok 6 Polisi Usai Jadi Korban Penganiayaan, Laporan Ditolak Mentah-mentah!
IRT Diolok-olok 6 Polisi Usai Jadi Korban Penganiayaan, Laporan Ditolak Mentah-mentah!

Panglimanews.com– Seorang ibu rumah tangga (IRT) berinisial FT meluapkan kekecewaannya terhadap pelayanan Kepolisian Sektor (Polsek) Panakukang, setelah laporan penganiayaan yang dialaminya ditolak mentah-mentah.

FT, yang menjadi korban kekerasan pada 4 September 2024, tak hanya ditolak, tetapi juga dihina oleh enam oknum polisi yang bertugas saat itu.

Bacaan Lainnya

Kejadian tersebut berlangsung di tengah malam, tepatnya pada Rabu, 4 September, pukul 03.14 WITA.

FT bercerita, bukannya menerima perlindungan dari aparat yang seharusnya melayani, ia justru menjadi bahan ejekan dan lelucon oleh para petugas.

Menurut penuturan korban, insiden penganiayaan bermula ketika ia bertemu dengan SR, terduga pelaku, di samping Ramayana.

Ketika itu, FT hanya meminta bantuan untuk membeli susu bagi anaknya yang masih berusia satu tahun.

Namun, tanpa diduga, SR tiba-tiba menyerangnya dengan bogem mentah yang mendarat keras di pipinya.

Setelah kejadian, FT langsung menuju Polsek Panakukang dengan harapan mendapatkan perlindungan hukum.

Namun, apa yang terjadi di sana benar-benar di luar dugaan. Bukannya diterima dengan ramah, FT malah diolok-olok oleh enam anggota polisi yang mengejeknya tanpa alasan jelas.

Harga diri FT hancur saat para petugas melontarkan komentar kasar, seakan-akan menganggap kasus yang dialaminya sebagai lelucon.

“Polisi bilang ke saya, ‘Berapa kali kau dipukul SR? SR juga bilang kau yang goyang!’ Mereka tertawa semua,” ungkap FT dengan suara bergetar menahan tangis saat berbicara kepada media pada Sabtu, 7 September 2024.

Tak hanya itu, FT juga diminta uang untuk melakukan visum. Ketika ia mengaku tak memiliki uang, polisi malah semakin menyudutkannya.

“Saya bilang, ‘Pak, tolong buatkan laporan saya.’ Tapi polisi malah bilang, ‘Ada uangmu untuk visum?’ Saya sampai harus memohon mereka meminjamkan uang,” ucapnya sambil terisak.

Setelah mengalami penghinaan dan penolakan, FT memutuskan untuk melapor ke Polrestabes Makassar. Di sana, laporannya akhirnya diterima.

Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Panakukang, IPTU Sangkala, saat dikonfirmasi terkait insiden ini hanya memberikan tanggapan singkat berupa ucapan terima kasih tanpa penjelasan lebih lanjut.

Bersambung…

Editor : Darwis

Follow Berita Panglimanews.com di Google News

Pos terkait