Gagal Perbesar “Burung”, Dua Pria di Parepare Dilarikan ke RS

Ilustrasi, Gagal Perbesar “Burung”, Dua Pria di Parepare Dilarikan ke RS
Ilustrasi, Gagal Perbesar “Burung”, Dua Pria di Parepare Dilarikan ke RS

Panglimanews.com – Gagal perbesar “burung” atau alat vital, dua pria di Kota Parepare, Sulsel, dilarikan ke Rumah Sakit.

Kedua pria tersebut dilarikan ke Rumah Sakit Regional dr Hasri Ainun Habibie usai menyuntikkan cairan minyak kemiri ke Mr P.

Bacaan Lainnya

Dari informasi yang dihimpun, kedua pria tersebut diduga nekat memperbesar penisnya dengan cara disuntik minyak kemiri.

Direktur Utama RS Regional dr Hasri Ainun Habibie, dr Mahyudin Rasyid membenarkan hal tersebut.

dr Mahyudin Rasyid mengatakan, keduanya sempat mendapatkan perawatan intensif usai menyuntikkan minyak kemiri ke penisnya.

“Yang satu itu umur 30-an yang satunya lagi umur 40-an. Saat ini yang masih dirawat tinggal satu pasien, yang satunya sudah keluar,” kata Mahyudin seperti yang dikutip dari zonafaktualnews.com, Sabtu (9/9/2023).

Mahyudin bilang bahwa kedua pasien itu enggan menceritakan secara detil kronologi mereka menyuntikkan minyak kemiri untuk memperbesar alat kelaminnya.

Namun keduanya kata dr Mahyudin Rasyid diduga melakukan aksi tersebut dengan cara belajar dari media sosial.

“Itulah bahayanya media sosial sekarang. Mereka juga agak malu dan ada rasa penyesalan sehingga belum mau terbuka,” ucapnya.

Mahyudin mengaku heran dengan ulah kedua pria tersebut. Pasalnya tindakan tersebut bisa sangat berbahaya bagi kesehatan.

“Tidak tepat menyuntikkan apalagi dilakukan oleh orang-orang yang tidak profesional pada bidangnya.

Orang medis saya rasa tidak akan melakukan hal seperti itu,” ucapnya.

dr Mahyudin Rasyid pun mengimbau agar warga yang berada di Parepare tak lagi melakukan hal serupa.

Pasalnya menyuntikkan benda asing ke bagian vital bisa menimbulkan berbagai penyakit.

“Tindakan penyuntikan benda asing ke dalam organ vital atau organ yang lain itu sebenarnya berbahaya.

Karena dapat menyebabkan reaksi inflamasi, reaksi infeksi dan reaksi dengan jaringan sehingga dapat menyebabkan gangguan fungsi,” pungkasnnya.

 

 

Editor : Izza

Pos terkait