Panglimanews.com– Kepergian ekonom senior Faisal Basri pada Jumat (6/9/2024) menjadi momen duka bagi banyak pihak.
Namun, meski sudah tutup usia, jejak langkah Faisal tak berhenti mengguncang, bahkan masih memberikan “tamparan” keras ke sejumlah petinggi negara yang terlibat dalam kasus-kasus besar.
Nama Faisal Basri mendadak viral di media sosial X (Twitter) setelah video lama yang memperlihatkan dirinya berbicara blak-blakan soal skandal penyelundupan bijih nikel kembali tersebar.
Dalam video tersebut, Faisal tanpa ragu menyebut nama dua pejabat besar, Airlangga Hartarto dan Bobby Nasution, yang ia duga terlibat dalam penyelundupan bijih nikel.
Faisal mengaku mendapatkan informasi ini dari sumber internal KPK, yang semakin memperkuat tuduhannya.
Pernyataan Faisal ini seolah menjadi “tamparan” terakhir yang ia tinggalkan sebelum berpulang. “Yang nyelundup itu petinggi-petinggi negara.
Airlangga Hartarto misalnya, dan Bobby Nasution,” ujar Faisal dengan tegas dalam video yang kini viral kembali.
Skandal bijih nikel ini sendiri tidak main-main. Faisal mengungkap bahwa penyelundupan tersebut menyebabkan kerugian negara hingga ratusan triliun rupiah.
Meskipun Indonesia sudah melarang ekspor bijih nikel sejak tahun 2020, data dari ITC (International Trade Center) menunjukkan bahwa China tetap mengimpor nikel dari Indonesia sebanyak 5,3 juta ton antara 2020 dan 2022.
“Indonesia tidak melaporkan ini, tapi data China memperlihatkan sebaliknya,” jelas Faisal dalam video tersebut, menyoroti adanya penyelundupan sistematis yang melibatkan petinggi negara.
Tak hanya sampai di situ, Faisal juga menyinggung bahwa penyelundupan ini tidak hanya terbatas pada bijih nikel.
Ia mengungkapkan bahwa ada lebih banyak komoditas yang diselundupkan oleh oknum pejabat, meski memilih untuk tidak menyebutkan nama lainnya karena masih dalam tahap penyelidikan.
“Ternyata bukan hanya nikel, saya baru dipresentasikan oleh tim kejaksaan dan KPK,” ujarnya dalam video itu.
Kepergian Faisal Basri tak hanya meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan rekan-rekannya, tetapi juga mengguncang jagat politik dengan kembali memunculkan isu-isu besar yang selama ini tertutup rapat.
Keberanian Faisal Basri dalam mengungkap praktik-praktik kotor pejabat, bahkan setelah ia tiada, menunjukkan warisannya sebagai seorang ekonom yang tak pernah takut menyuarakan kebenaran.
Meski tutup usia, warisan Faisal Basri tetap hidup, menghantui mereka yang berada di pusaran korupsi, seolah ia masih berada di garis terdepan untuk terus menuntut keadilan.
Editor : Darwis
Follow Berita Panglimanews.com di Google News