Panglimanews.com- Bupati Takalar Ir. H. Mohammad Firdaus Daeng Manye, MM, angkat bicara soal kebiasaan buruk Aparatur Sipil Negara (ASN) yang dinilai mulai kelewatan.
Dalam Apel Gabungan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang digelar di Lapangan Kantor Bupati, Senin pagi, ia secara tegas menyoroti masalah kedisiplinan dan etos kerja para abdi negara.
Bupati menyampaikan keprihatinannya terhadap masih banyaknya ASN yang hanya datang untuk titip absen, lalu menghilang tanpa jejak selama jam kerja.
“Datang cuma untuk absen, lalu pergi seenaknya. Ini yang bikin kita tertinggal! Saya pastikan, siapa yang masih main-main seperti ini, akan kena sanksi,” tegasnya lantang.
Untuk mengakhiri praktik curang semacam ini, Pemerintah Kabupaten Takalar akan menerapkan sistem absensi fingerprint berbasis biometrik, demi memastikan kehadiran ASN benar-benar sesuai fakta.
“Kalau shalat telat saja kita merasa gelisah, kenapa tidak dengan tugas negara? Ini soal tanggung jawab moral. Mulai hari ini, tidak ada toleransi untuk ASN yang malas dan tidak disiplin,” ujarnya.
Lebih lanjut, Daeng Manye menekankan pentingnya perubahan mentalitas ASN setiap hari.
Ia meminta seluruh pegawai tak sekadar hadir secara fisik, tetapi juga hadir secara profesional—dengan pengetahuan, keterampilan, dan tanggung jawab yang tinggi.
“Takalar tidak akan maju jika ASN-nya ogah-ogahan. Mari kita kerja sungguh-sungguh, bukan sekadar menggugurkan kewajiban,” tandasnya.
Dengan nada serius, Bupati menutup arahannya dengan harapan besar agar ASN Takalar bangkit dari zona nyaman dan menjadi motor penggerak pembangunan daerah.
Editor : Darwis
Follow Berita Panglimanews.com di Google news