PDIP Hadapi Petahana di Pilgub Jatim dan Sumut 2024

PDIP Hadapi Petahana di Pilgub Jatim dan Sumut 2024
PDIP Hadapi Petahana di Pilgub Jatim dan Sumut 2024

Panglimanews.com- Pemilihan gubernur (Pilgub) Jawa Timur (Jatim) dan Sumatera Utara (Sumut) menjadi dua provinsi yang mendapat sorotan utama dalam Pilkada Serentak 2024.

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) berupaya menyiapkan kandidat kuat untuk menghadapi petahana Khofifah Indar Parawansa serta menantu Presiden Joko Widodo, Bobby Nasution.

Bacaan Lainnya

Sekretaris Jenderal DPP PDIP, Hasto Kristiyanto, memastikan tidak akan ada calon tunggal dalam Pilkada Sumut dan Jatim.

PDIP telah menyiapkan pasangan calon sendiri untuk kedua provinsi tersebut, sehingga tidak akan ada pertarungan dengan kotak kosong.

“Tidak akan ada kotak kosong di Jawa Timur dan Sumatera Utara. Ini mencerminkan aspirasi rakyat untuk memiliki alternatif pemimpin,” ujar Hasto di Kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, Sabtu (20/7/2024).

PDIP terus bergerak cepat dalam menghadapi pilkada serentak. PDIP akan menggelar pelatihan tim kampanye batch ketiga. Menurut Hasto, yang terpenting adalah menyiapkan mesin partai untuk bekerja, dengan fokus utama pada persiapan calon kepala daerah.

“Kami terus menggerakkan mesin partai dalam perencanaan strategis untuk memenangkan pilkada berdasarkan kekuatan partai yang terintegrasi dengan rakyat,” jelas Hasto.

Di Pilkada Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak akan menghadapi tantangan serius.

Sementara itu, di Sumatera Utara, Bobby Nasution-Surya juga siap bersaing ketat dengan kandidat yang diusung PDIP.

Selain mempersiapkan Pilgub Jatim dan Sumut, PDIP juga mempersiapkan diri untuk Pilkada DKI Jakarta.

Berbagai kemungkinan sedang dikaji, termasuk potensi pertarungan ulang antara Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Anies Baswedan.

Selain Ahok, PDIP juga mempertimbangkan beberapa nama lain, seperti Anies Baswedan, Bivitri Susanti, Pramono Anung, dan Andika Perkasa.

Hasto menegaskan bahwa PDIP terus membuka ruang bagi munculnya calon pemimpin yang didukung oleh suara arus bawah partai.

“Nama Pramono Anung muncul, begitu juga dengan Tri Rismahirini di Jawa Timur, Andika Perkasa di Jawa Tengah, dan Hendi. Ada yang menyebut Andika cocok untuk Jakarta. Semua ini sedang dicermati oleh PDIP,” pungkas Hasto.

Editor : Darwis

Pos terkait