Panglimanews.com -Pangdam XIV/Hasanuddin Mayjen Totok Imam Santoso membantah TNI menyerang Polres Jeneponto
Mayjen Totok Imam Santoso menyebut pelaku penyerangan tidak ada kaitannya dengan TNI
Pelaku penyerangan kata dia masih berstatus orang tidak dikenal (OTK).
Hal itu di sampaikam oleh Mayjen Totok saat melakukan konferensi pers bersama Kapolda Sulsel Irjen Setyo Boedi Moempoeni Harso di Ruang Binayuda Makodam XIV Hasanuddin, Makassar, Kamis (27/4/2023) malam
“Saya sampaikan pelaku penyerangan orang tidak dikenal karena sampai saat ini kita masih mencari pelakunya terhadap Polres Jeneponto,” ujarnya
Meski demikian, Mayjen Totok mengaku telah mendorong jajarannya untuk membantu mengungkap pelaku penyerangan.
Dia menegaskan TNI-Polri akan bahu membahu mengungkap pelaku penyerangan.
“Dan setelah kejadian itu langsung cepat, Kasrem 141, Dandim dan beberapa pejabat dari Polres dengan Kodim langsung ke lokasi dan sudah diadakan koordinasi, komunikasi,” katanya.
Mayjen Totok menambahkan bahwa dia awalnya bangun pagi dan menemukan informasi di media sosial bahwa 100 OTK yang menyerang Polres Jeneponto merupakan oknum TNI. Dia mengatakan hal itu tidak benar.
“Nanti pihak TNI, Propam, Polda ada semuanya, nanti sama-sama kita tindak lanjuti dan nanti kita ingin semuanya terbuka secara transparan,” kata Totok.
“Berbeda dengan sosial media yang sifatnya mendiskreditkan kita, terutama saya melihat teman-teman nanti diralat berita pertama TNI 100 orang, pagi-pagi saya baca bangun jam 7 pagi, jam 8 jam 9 lah beredar,” lanjut dia.
Totok sekali menegaskan informasi itu tak dapat dipertanggungjawabkan. Pasalnya TNI-Polri selalu menjaga komitmen sama-sama menjaga keamanan wilayah.
“Sampai saat ini juga penyerangan itu tidak ada kaitan dengan TNI, tidak ada,” ujarnya
Sebelumnya, Polres Jeneponto diserang OTK pada Kamis (27/4/2023) dini hari. Polisi menyebut para pelaku melakukan pelemparan molotov dan batu ke arah gedung Polres.
Para pelaku juga disebut menjadikan gedung Polres, musala Polres dan sejumlah fasilitas Polres lainnya sebagai sasaran penyerangan.
Penyerangan ini juga terekam kamera dan beredar di media sosial. Tampak massa beraksi di tengah lokasi yang gelap.
Terdengar pelaku mengeluarkan kata-kata kasar. Para pelaku juga berteriak bakar dan bakar.
“Maju-maju, maju, we maju we, bakar-bakar,” terdengar suara pria dalam video beredar.
Penyerangan itu turut membuat anggota polisi, Bripka MM mengalami luka tembak pada bagian perutnya. Korban telah dievakuasi ke RS Bhayangkara.
“Sekarang dirawat di rumah sakit,” ujar Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Komang Suartana kepada wartawan
Suartana mengatakan korban MM menderita luka tembak di perut. Oleh sebab itu, korban MM akan lebih dulu dirawat sebelum dioperasi untuk mengeluarkan proyektil di tubuhnya.
“Sementara dirawat ya, karena akan dilakukan pengeluaran proyektil itu,” pungkasnya
Editor : Isal