Panglimanews.com – Jelang akhir 2023, Pemkot Makassar memiliki Sisa Lebih Penggunaan Anggaran (Silpa).
Silpa tersebut diproyeksikan mencapai Rp200 miliar, sangat rendah bila dibandingkan dengan tahun 2022.
Hal itu diungkapkan Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Daerah (BPKAD) Kota Makassar Muh Dakhlan.
Dakhlan mengatakan jumlah Silpa tahun 2022 lalu mencapai Rp800 miliar dibandingkan tahun sekarang.
“Memang jauh menurun dibanding tahun lalu. Estimasi Silpa tahun ini sebesar Rp200 miliar sesuai dengan perhitungan realisasi APBD dan program berjalan,” ujar Muh Dakhlan, Kamis (23/11/2023).
Silpa tersebut kata dia didapatkan dari hasil segala anggaran. Diketahui, serapan anggaran hanya mengapa Rp2,8 triliun dari total belanja Rp5,2 triliun.
Itu disebabkan oleh program dan kegiatan-kegiatan Pemkot Makassar yang masih berjalan hingga akhir tahun.
“Realisasi anggaran nanti akan terlihat itu pada akhir tahun. Di bulan 12,” terangnya.
Selain itu, ada beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang masih memiliki serapan anggaran rendah. Salah satunya BKAD.
Itu terjadi karena anggaran di BKAD didominasi biaya tak terduga (BTT). Sementara BTT baru bisa digunakan jika dalam kondisi darurat.
“BTT itu nanti kita gunakan, kalau ada kondisi mendesak. Bencana dan segala macam. Tapi kalau tidak darurat tidak terbelanja dan itu besar,” ujarnya.
BTT kata Dakhlan yang ada saat ini tidak akan dibelanjakan, sebab akan ada masalah kedepan yang dihadapi.
“Jadi realnya sekitar Rp40 miliar, nah pasti kita tidak mau belanjakan ini BTT, karena kapan kita belanjakan pasti ada sesuatu, ada masalah, ada bencana. Nah itu tidak harus,” pungkasnya.
Diketahui kebijakan penangguhan TPP ini sebelumnya telah diterapkan Pemkot Makassar di 2022 lalu
Dimana hal ini dianggap mampu menggenjot realisasi APBD Makassar. Makanya kebijakan ini dinilai cukup bagus.
Editor : Izza