Panglimanews.com – Palestina menyambut baik akan resolusi Dewan Keamanan (DK) PBB untuk perdamaian di Jalur Gaza.
Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Tetap Palestina untuk PBB, Riyad Mansour, sebagaimana seperti yang diumumkan oleh Presiden AS Joe Biden.
“Posisi kami selalu mendukung gencatan senjata segera untuk menghentikan pembunuhan rakyat kami. Resolusi ini adalah langkah ke arah itu,” kata Mansour dalam konferensi pers di New York, mengutip zonafaktualnews.com Senin (10/6/2024).
Resolusi tersebut diadopsi oleh DK PBB dengan 14 suara mendukung, sementara Rusia memilih abstain.
Resolusi ini mengakui upaya diplomatik dari Mesir, AS, dan Qatar serta menyambut baik proposal gencatan senjata tiga tahap yang diumumkan oleh Biden pada 31 Mei.
Mansour juga berterima kasih kepada Aljazair atas kontribusinya dalam penyusunan resolusi tersebut, yang membantu mendekatkannya pada “tujuan hak-hak nasional rakyat Palestina”.
“Kami berhasil mencapai beberapa tujuan, meskipun tidak semua yang kami inginkan. Meski begitu, kami menyambut baik langkah ini, dan saya yakin semua warga Palestina juga menyambut baik langkah ini,” ujar Mansour.
Ia juga menyerukan penerapan segera resolusi tersebut dan penyaluran bantuan kemanusiaan kepada warga Palestina.
Mansour berharap resolusi ini dapat mengakhiri pemindahan paksa warga Gaza dan memungkinkan mereka kembali ke tempat asal mereka di seluruh Gaza, termasuk wilayah utara.
Mansour mendesak Israel untuk segera menerapkan resolusi tersebut, menekankan pentingnya menjadikan gencatan senjata permanen dan memastikan pembebasan tahanan Palestina.
“Sekarang, tanggung jawab ada pada pihak Israel untuk menerapkan resolusi ini, memberlakukan gencatan senjata segera, melakukan pertukaran tahanan, dan menjadikan gencatan senjata ini permanen,” tegas Mansour.
Ia juga menegaskan kembali komitmen Palestina terhadap mekanisme hukum internasional, merujuk pada Mahkamah Internasional (ICJ) dan Mahkamah Pidana Internasional (ICC).
“Kami akan terus memperjuangkan keadilan dan akuntabilitas melalui mekanisme internasional. Mereka yang bertanggung jawab atas pembantaian di Nuseirat pada Sabtu lalu (8/6/2024) harus diadili,” ujarnya.
Pada Sabtu, tentara Israel membebaskan empat sandera dalam operasi militer di kamp pengungsi Nuseirat di Gaza tengah.
Selama operasi tersebut, sedikitnya 274 warga Palestina tewas dan 700 orang lainnya terluka akibat pemboman di Kamp Nuseirat, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.
Mansour berjanji untuk terus memperjuangkan keadilan dan membangun kembali Gaza, dengan tujuan mencapai resolusi damai yang mengakhiri pendudukan Israel dan mewujudkan kemerdekaan negara Palestina dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya.
Editor : Izza